Bab 62. Termakan Umpan

1111 Kata

“Gimana?” tanya Tristan pada Rafli tanpa basa-basi. Rafli yang sedang menyiapkan ruangan Tristan langsung menghentikan kegiatannya. Ia berbalik dan memasang tampang kalut. “Saya sudah coba melakukan sesuai yang Bapak perintahkan. Tapi memang Dhea agak sulit diyakinkan. Jadi saya—” “Terus yakinkan dia,” sergah Tristan cepat, tanpa menoleh dan mulai menyalakan komputer. “Iya, Pak. Pasti akan terus saya yakinkan kok.” Rafli tersenyum, terlihat lega. “Ada lagi yang Bapak butuhkan?” “Nggak ada. Jangan ganggu aku sampai jadwal rapat jam sepuluh nanti.” “Baik, Pak.” Rafli mengangguk sopan. Setelah memastikan ruangan Tristan tidak kekurangan suatu apapun, pria berkacamata itu berpamitan pergi. Begitu tubuh Rafli menghilang di balik pintu, Tristan langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN