Bab 28. Suami Bucin

1092 Kata

“Kamu masuk angin?” tanya Bela penuh perhatian sembari membantu Tristan berbaring di atas kasur. Setelah Tristan keluar dari ruang kerja Gunawan dengan terbirit-b***t menuju kamar mandi, Bela langsung menyusul. Ia bahkan belum sempat mulai makan saat ekor matanya menangkap sosok Tristan berlari di lorong menuju kamar mandi. Tristan menghela nafas panjang, menutup wajahnya dengan satu lengan. “Nggak tahu,” jawabnya lemah. “Ya sudah, istirahat dulu. Aku pijet perutnya biar anget, mau?” Lengan Tristan terangkat, matanya terbuka sebelah. “Enak banget ya punya istri, ada yang merhatiin,” katanya, setengah bercanda, setengah menggoda. Bela hanya bisa tertawa dan geleng-geleng kepala. Ia mengambil minyak kayu putih dari dalam tasnya dan mulai memijat perut Tristan dengan lembut. “Kalau kede

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN