Sehari setelah Alexander menghilang bersama Meena, Terry, supir pribadi Alexander datang mengunjungi Florence. Suasana apartemen Florence terdengar sunyi siang itu. Penny dan Adam sedang pergi berbelanja, meninggalkan Florence yang terlalu lemas sendirian di apartemen. “Nyonya Florence,” sapa Terry begitu Florence membuka pintu. Florence melirik dokumen di tangan Terry dan langsung paham apa tujuan pria itu mengunjunginya. Ia mempersilahkan pria itu masuk dan duduk di ruang makan apartemennya. “Alexander yang menyuruhmu?” tanya Florence pelan. “Benar Nyonya.” “Panggil saja aku Florence, Terry,” potong Florence cepat. “Toh sebentar lagi aku bukan lagi seorang Nyonya.” Florence meraih dokumen yang disodorkan Terry dan menyeluarkannya dari map. Ia menatap lembaran surat putih yang t