Deyja sedang duduk di ruang tengah bersama Violet ketika Alexander berjalan keluar bersama Florence. Pria itu melirik sekilas ke arah Deyja sambil berujar, “Dey, pindahkan barangmu dari lantai 2, dan pindahkan barang Florence naik keatas.” Ketiga wanita membelalak seketika mendengar ucapan Alexander, termasuk Florence. “A…apa? Tuan ingin aku pindah tidur ke lantai 2?” tanya Florence. Alexander menatap Florence dengan dahi berkerut. “Apakah kau keberatan? Kukira ini yang kau inginkan. Menjadi satu-satunya, bukan?” “Uhm… Iya tapi….” Florence melirik ke arah Deyja yang menatap beku ke arahnya, bak sebuah anak panah yang menunggu saat yang tepat untuk dilepaskan untuk membunuh mangsanya. “Tentu saja, Tuan,” jawab Deyja cepat. “Akan saya bereskan malam ini.” “Bagus. Terima kasih Dey.”