Florence termenung menatap tubuh Penny. Wajah neneknya yang keriput terlihat diam tidak bergerak. Selang dan kabel terpasang di seluruh tubuhnya, tersambung ke berbagai mesin yang ada di sebelah ranjang. Selang infus, selang pernafasan, pengukur detak jantung, pengukur getaran dari otak, dan entah apa lagi. Suara ketukan di pintu terdengar mengagetkan Florence. Wanita itu menoleh bersamaan dengan munculnya seorang dokter muda yang ditugaskan untuk merawat Penny. Pria itu mengangguk ke arah Robert yang ada di dalam ruangan menemani Florence sejak pagi sebelum mengalihkan perhatiannya ke arah Florence. “Ehmm… Saya membawa berita buruk, Nona,” ucap dokter muda itu tanpa basa basi. “ Benturan di kepala Nyonya Penny cukup serius. Selain patah tulang pinggul dan tulang belakang, pasien jug