Jam mengajar pertama sudah berakhir tapi hukuman Edsel belum selesai juga. Shaqilea dan Faeyza sudah pergi dari perpustakaan. Semangat yang semenjak tadi muncul itu kini telah lenyap bersamaan dengan keluarnya Shaqilea. Rasa letih itu kini baru terasa. “Perasaan nih kerjaan kagak kelar-kelar dah,” celetuk Edsel. “Lebih baik gue kabur aja, dari pada terus-terusan jadi babu disini,” batinnya. Selagi penjaga itu sedang mengelilingi rak-rak yang ada di sana Edsel mencoba keberuntungannya untuk keluar dari perpustakaan itu. Berhasil, Edsel sudah keluar dari perpustakaan. Dengan tas yang ia gendong di sebelah kirinya dan tangan kanan yang ia masukkan ke dalam kantong celananya, Edsel berjalan dengan begitu santainya. Edsel megeluarkan ponselnya dan membuka room chat dengan sahabatnya.

