Di lain tempat, Sava memilih untuk berangkat agak siangan karena ada beberapa pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan, ketika ia sedang membereskan kamar tidurnya ia melihat ada ponsel Bian yang tergeletak di nakas samping ranjang. Sava mengerutkan keningnya, setengah jam yang lalu suaminya itu sudah berangkat kerja. “Kebiasaan apa-apa ketinggalan, dua hari yang lalu berkas penting ketinggalan.” dumel Sava mengomentari kebiasaan buruk suaminya itu. Lalu ia mengambil ponselnya sendiri dari atas meja rias dan bermaksud untuk menelepon front desk kantor Bian, karena ia ternyata belum mempunyai nomor sekertaris barunya, Karenina. Ia baru menyadari kebodohannya karena terlalu fokus pada kecemburuan yang ternyata tidak berdasar itu. “Duh, gak ada yang ngangkat lagi.” Sava telah mencoba bebera

