Situasi di sebuah Ballroom hotel berbintang lima tampak sudah dipenuhi oleh orang-orang yang tidak dikenal oleh Sava. Hari ini akhirnya ia memutuskan untuk ikut suaminya ke acara reuni kampus nya dulu. Menurut penuturan Bian, bahwa diperbolehkan membawa pasangan. Beberapa hari sebelumnya, Sava sudah menghubungi Jasmine yang sudah memutuskan untuk hadir dalam acara ini namun datang agak terlambat. “Makasih ya udah mau nemenin.” kata Bian sambil terus mengenggam tangan Sava. Sava baru ingin menjawabnya, lalu ada seseorang yang tidak dikenal Sava menghampiri mereka berdua. Seorang laki-laki berpostur tubuh tinggi dan berambut pendek. “Hai, bro.” sapa nya kepada Bian. Bian menoleh dan sedikit terkejut melihat sosok itu menyapa nya. “Hai, apa kabar?” “Baik. Kau sendiri?” “Kenalin, in

