Selama beberapa detik Sava hanya bisa bergeming di tempatnya dan selama itupula ia hanya bisa melihat ada yang dilakukan suaminya yang sedang membelai punggung wanita lain yang menyandarkan kepalanya di d**a suaminya yang seharusnya menjadi miliknya. Ini bukanlah sebuah pemandangan yang asing, ia pernah mengalami ini sebelumny bertahun-tahun yang lalu, bedanya kali ini ia tidak lari, ia hanya bisa berdiam diri sampai mereka menyadari kehadiran orang lain yang tengah memerhatikan sejak tadi. “Sava?” Bian tentu saja kaget melihat istrinya itu tengah menatap nanar dirinya. Lalu di susul oleh Nina yang menoleh dengan tidak kalah terkejutnya. Ia segera bangkit dan menghapus air matanya merapihkan bajunya yang agaknya sedikit berantakan. “Apa yang kamu lihat tidak seperti yang kamu pikirkan,”

