*** “Halo, Mom,” suara Stefan serak ketika menyapa sang Ibu di seberang telepon. Ia masih terbaring di atas pembaringan, bergelung selimut. “Belum bangun?” tanya Maureen di ujung telepon. “Baru mau, Mom,” jawab Stefan sambil memijat lembut kedua matanya. Ia kemudian menegakkan tubuh dan bersandar pada sandaran ranjang, memegang ponsel yang menempel di telinga kanan. “Ya sudah, kalau begitu. Segeralah mandi. Setelah selesai, langsung datang ke Mansion. Mommy tunggu,” ucap Maureen. Untuk sesaat, Stefan terdiam mengerutkan kening, bingung. “Apakah ada masalah?” Ia bertanya. “Tidak ada masalah apapun, sayang. Memangnya kamu tidak mau sarapan bersama keluargamu?” jawab Maureen dengan nada sarkastis. Stefan meringis pelan mendengar suara galak Ibunya. “Ah, iya… tentu saja aku mau, Mom.”