Bab 71

1180 Kata

Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui tirai jendela, menyapa wajah Keisha yang masih terbaring dalam pelukan Brian. Tangannya membelai pelan perut yang mulai membesar, senyuman kecil menghiasi wajahnya. Meski bekas luka batin itu belum sepenuhnya hilang, kehadiran Brian yang selalu berada di sisinya memberikan kehangatan dan rasa aman yang tak tergantikan. Pagi itu, Brian bangun lebih dulu. Ia mengecup kening Keisha lembut dan berkata, “Sayang, hari ini kita akan cari cincin, dan juga... gaun pengantin.” Ucapannya disambut mata Keisha yang membulat penuh haru, dan tanpa sadar air matanya mengalir. “Kita... kita akan benar-benar menikah?” tanyanya dengan suara bergetar. Brian mengangguk mantap. “Iya, Keisha. Aku mau semua orang tahu bahwa kamu wanita yang kupilih, ibu dari anakku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN