Brian menatap langit malam dari balkon rumah sakit. Tangannya meremas pagar besi, rahangnya mengeras. Matanya masih menyimpan kemarahan yang nyaris tak terbendung. Setelah apa yang terjadi pada Keisha, ia tahu, kali ini tak ada ruang untuk belas kasihan. Kaila harus bertanggung jawab. Tak peduli dia adalah mantan istrinya. Tak peduli Clara dan Rendi punya uang atau pengacara terbaik sekalipun. Pintu kamar rawat terbuka perlahan. Brian masuk. Keisha sedang duduk bersandar di ranjang, mengenakan selimut tebal. Matanya masih tampak lelah. Tangannya memegangi perut yang kini kian membesar. Tatapannya kosong, menatap jendela seolah pikirannya jauh sekali. "Sayang," Brian mendekat, duduk di tepi ranjang, menyentuh jemari Keisha dengan lembut. "Kamu udah minum susunya?" Keisha menoleh pelan, l