Bertekuk Lutut

1110 Kata

Ajeng tidak pernah bermain-main dengan ucapannya sendiri. Sepulangnya dari berkumpul bersama teman-temannya, Ajeng langsung meminta Leta untuk beberes dan istirahat. Hari sudah mulai sore. Tetapi, saat Bara hendak mengikuti langkah kaki Leta--Ajeng mencegahnya. "Kamu ikut Mama, Bar." Suara dingin Ajeng terdengar. Membuat Leta juga turut khawatir. Apalagi Fasya yang kebetulan mendengar pula. Fasya membatin, 'Pasti ada yang tidak beres.' Ah iya, Fasya ingat.. Semenjak kejadian malam itu, saat Leta tidak diberi kesempatan untuk berbicara sedikitpun di telepon, Fasya peka jika hubungan diantara kakak dan kakak iparnya sedang tidak baik-baik saja. Mereka seperti perang dingin. Kali ini, apakah mamanya akan menengahi? Entahlah..masa bodoh! Bukan urusan Fasya. Fasya kembali fokus memakan bu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN