Sebenarnya Leta lelah, ingin segera berlabuh ke alam mimpi. Namun dengan sekuat tenaga, Leta menahan segala rasa lelahnya. Leta masih ingin mempertanyakan soal foto yang didapat Lian entah darimana itu. Sebagai Istri Bara, wajar bila Leta mempertanyakan kebenaran yang ada di foto tersebut. Terlebih..di dalam foto itu Bara begitu dekat dan bisa dikatakan tanpa jarak sedang bersama Neneng.
Lagi-lagi, prahara di dalam rumah tangganya karena Neneng. Sebenarnya Leta tak pernah ada rasa benci atau kesal kepada wanita strong itu. Tetapi, lama kelamaan Leta eneg juga dengan segala tingkahnya. Sebagai sesama wanita, bukankah seharusnya Neneng bisa berpikir bila tindakannya itu bisa saja melukai hati wanita lain? Tetapi sayangnya..wanita itu seperti tak berpikir jauh ke depan. Hal itulah yang lant
