"Leta, coba tanya pada hatimu. Coba selami hati suamimu lebih dalam. Pasti kamu akan menemukan keinginan tersembunyinya selama ini." Menyelami hati Bara lebih dalam? Keinginan tersembunyi? Leta menoleh kepada sang mama. Ia masih tidak mengerti dengan kalimat Yunita barusan. Lagipula, sejak kapan mamanya itu pandai merangkai kata? Aneh sekali perbincangannya siang ini. "Sebentar deh, Ma. Ini kita lagi bahas apa, sih? Bukannya tadi bahas soal resign kerjaanku?" Yunita mengangguk. "Iya. Mama saranin kamu buat resign kerja dan fokus pada Bara terlebih dahulu. Nanti kalau semuanya sudah berjalan normal, aman terkendali, dan kamu sudah benar-benar bisa memposisikan dirimu sebagai ibu rumah tangga yang baik..baru kamu kembali lagi bekerja." "Kenapa harus resign sih, Ma?" Leta sangat-san