Ketika sampai di sudut ruang yang sepi, seperti sebuah balkon yang menunjukkan pemandangan di luar sana ketika malam. Barulah Lian membalikkan tubuhnya menghadap Bara. Bara saat itu masih belum bisa membaca apa yang selanjutnya akan dibicarakan Lian sampai menginginkan pembicaraan empat mata dengannya. Jika melihat ekspresi Lian, Bara yakin..apa yang hendak Lian bicarakan ini masalah serius. "Ada apa, Mas?" Lian tampak menghela napasnya. Kemudian, melipat kedua tangannya di depan d**a. Sembari menatap Bara dengan tatapan dalam Lian berkata, "Sebelumnya, saya minta maaf sama kamu kalau nantinya kamu tersinggung dengan perkataan saya." Bara hanya membalas perkataan Lian dengan anggukan kepala. Ia malah semakin deg-deg-an dengan apa yang hendak Lian bicara, sampai-sampai mengawali pembicara