44. Rencana Bulan Madu

1037 Kata

Suara alarm berasal dari ponsel Mulya berhenti. Tapi tidak ada satu pun di antara dua orang—di ranjang untuk bangun. Mulya mengarahkan sebelah tangannya ke arah meja nakas. Alarm miliknya tidak kunjung berhenti sebelum si pemilik ponsel mematikannya. Mulya menguap kecil, menatap ke arah jendela yang tirainya masih ditutup rapat. "Jam berapa sih?" gumam Mulya berusaha untuk duduk di ranjang. Ia memainkan alarm miliknya lebih dulu. "Oh, sudah pagi ternyata. Rasanya kayak baru tidur satu jam yang lalu." Pertama yang dilakukan Mulya sebelum menurunkan kedua kakinya adalah menatap Alka dan Galen secara bergantian. Pasangan anak dan Ayah itu kompak tidur saling memeluk satu sama lain. Mulya terkekeh geli mengingat Alka cemberut semalaman karena Galen enggan tidur bersama Sasa. Padahal Al

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN