Mencoba Melepaskan
Nabira merenung dan menyepi di sudut kamarnya. Hatinya begitu sakit saat melihat surat undangan pernikahan Ara terpampang di grup w******p teman-teman kuliahnya. Ia bahkan tak ingat siapa nama calon suami Ara dan ia tak berminat untuk tahu. Ia tak ingin datang. Ia tak siap melihat Ara dimiliki orang lain. Ia tak siap menerima kenyataan.
Nabira membenamkan kepalanya pada lututnya yang menekuk. Bulir bening itu tiba-tiba menetes tanpa mampu ia cegah. Kini ia bisa memahami bagaimana hancurnya perasaan Ara saat melihatnya menikah.
Suara pintu kamar bergeser. Nabira mendongakkan wajahnya. Athar memasuki kamar dengan menatapnya datar. Mata mereka beradu. Athar meletakkan tas kerjanya di meja. Ia melangkah mendekat pada istrinya yang menatapnya datar.
“Besok temani aku ke a
