Semakin Dekat Athar menatap Nabira dengan raut wajah yang tak terbaca. Ia telusuri wajah istrinya yang jika diperhatikan lebih detail, dia tidak kelihatan jelek. Wajahnya cukup manis dengan bulu mata yang panjang dan bibir yang selalu terlihat sensual di mata Athar. Rasanya tak cukup jika hanya mengecupnya sekali. Posisi Athar masih berada di atas tubuh Nabira. Ia mencium bibir Nabira sekali lagi. Matanya menelisik mengamati tubuh polos istrinya yang telah tercetak banyak tanda di sana. “Kayaknya nggak ada lagi tempat kosong ya. Semua udah penuh dengan kiss mark. Aku bingung mau ngasih tanda di mana lagi.” Nabira melongo menatap sang suami. “Ya ampuunnn.. Apa kamu masih belum puas?” Athar tersenyum, “Lehermu masih bersih.” Athar memicingkan matanya, meneliti leher jenjang Nabira.