"Mas, setelah ini akan terjadi apa? Asli gue takut banget dan lebih takut Amih kenapa-kenapa." "Iffa diluar kendali, gue juga takut dia kenapa-kenapa. Gue yakin, saat ini amarahnya sedang menggebu, ini kedua kalinya gue melihat dia semarah ini. Bumi dan langit seakan tunduk padanya, entah memang tunduk atau justru semua hanya kebetulan saja." "Kalian benar-benar manusia yang luar biasa tidak punya akhlak! Tidak bisa menghargai mereka semua yang ada disini! Selalu bersikap seenaknya!" Setiap kata yang keluar dari mulut mungil gadis itu menciptakan getaran bumi yang perlahan-lahan menjadi getaran yang mengguncangkan, bukan hanya itu saja langit pun berubah menjadi gelap. Awan seakan menggelapkan dirinya, saat ini keadaan yang tadinya terang benderang menjadi sangat redup. "Mas, gimana ini

