Raga hanya diam dan melepas cengkraman tangannya pada kerah kemeja Bian dengan lemah. Ia marah, namun apa yang Bian katakan sangat benar. Ia pun tertunduk dan tersenyum kecut dimana tangannya yang bertumpu di atas lutut terkepal kuat. “Jika kau ingin bertanggung jawab tanpa bantuanku, maka tunjukkan itikad baikmu,” kata Bian dengan merapikan kemejanya. “Aku tidak tahu. Aku merasa ini sangat merepotkan dan membuatku lelah tapi, saat melihatnya tertawa karenamu, aku merasa kesal,” ungkap Raga yang mencoba mengatakan apa yang ia rasakan sekarang. Bian terdiam selama beberapa saat dengan melirik Raga lewat ekor mata. Memejamkan mata sejenak, ia pun membuka suara dengan senyum tipis yang menghiasi bibirnya. “Mungkin karena kau peduli. Tak dipungkiri aku juga sebenarnya lelah dan memikirkan p