“Daa … daa …” Shava melambai pada kakek dan neneknya yang mulai memasuki mobil. Seperti rencana beberapa waktu yang lalu bahwa mereka akan ke rumah paman Raga. Sudah seminggu berlalu sejak Raga dirawat di rumah sakit dan kini ia telah kembali ke rumah setelah sebelumnya dirawat selama 3 hari. Kondisi Raga sekarang pun sudah lebih baik. Meski begitu dokter menyarankan untuk istirahat sampai kondisinya benar-benar pulih sepenuhnya. Sejak keluar dari rumah sakit ia oun mengerjakan pekerjaannya dari rumah.
Viona mengusap setitik air mata yang menetes melihat Shava yang terus melambaikan tangan padanya. “Yah, rasanya bunda ingin mengajak Shava saja,” ucapnya pada sang suami yang duduk di sampingnya.
“Tentu saja itu tak mungkin terjadi. Kita ke rumah mas untuk merawatnya. Sebaiknya kita bujuk
