“Ada apa?” Raga menghentikan langkahnya saat merasakan Shava berhenti melangkah. Kedua tangan mereka tertaut dengan tangan Raga yang menggenggam tangan kecil Shava. Shava mendongak menatap Raga dan menggeleng lemah. “Tidak apa-apa. Shava hanya takut.” “Apa yang kau takutkan, Shava? Kakek dan nenek barumu adalah orang yang sangat baik,” sahut Bian yang berjongkok di samping Shava menyamakan tingginya dan mengusap lembut pucuk kepala Shava.. Shava menatap Bian sesaat dalam diam kemudian mengangguk kecil. Ia pun kembali melangkah dengan Raga dan Bian yang kini berjalan di sampingnya. Cklek … Bahkan belum sampai Raga, Bian dan Shava sampai di depan pintu, pintu rumah Raga telah terbuka lebar dan muncullah ibu dan ayah Raga dari dalam rumah. Viona, ibu Raga pun segera berlari kecil mengha