Hancurnya Persahabatan

1255 Kata

Tangan yang lemah itu terlihat bergerak perlahan diikuti kedua mata yang mulai terbuka. Dan saat kedua matanya telah terbuka sempurna, hal pertama yang ia lihat adalah ruangan putih yang disinari lampu menyilaukan. Samar-samar ia pun dapat mendengar suara yang amat familiar di telinga. “Akhirnya kau sadar.” Bian hanya bisa melirik Lisa tanpa bisa menjawab atau sekedar mengatakan jangan menangis. Seluruh bagian wajahnya terasa kaku dan perih hingga ia tak sanggup berbicara. Perlahan tangan Bian terangkat hendak menyentuh wajah Lisa dan di saat itu juga Lisa menagkap tangannya. “Apa yang sebenarnya terjadi? Tidak bisakah kau tidak membuatku khawatir?” ujar Lisa dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipi. Bagaimanapun juga Bian adalah kekasihnya, melihatnya dalam kondisi sekarang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN