“Jika orang tuaku kembali kau tetap harus pergi.” Rani mendongak dan tampaklah wajahnya yang terlihat kacau dengan lelehan air mata. “Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi jika keberadaanmu justru membahayakan Shava, bukankah sebaiknya kau menghindar dari hidupnya?” ucap Raga kembali. Ia tidak tahu bagaimana perasaan seorang ibu yang ingin tetap bersama putrinya. “Lagi pula Shava juga sudah melupakanmu. Jadi berhentilah egois demi kebahagiaanmu sendiri. Bukankah yang terpenting kebahagiaan Shava?” Rani tersenyum getir. Mungkin Raga benar, jika ia benar-benar menghilang, ayahnya tak akan menemukan Shava bahkan mungkin tak akan peduli entah Shava hidup atau mati. Tapi bagaimanapun ia tetap seorang ibu yang wajar memiliki sikap egois karena ingin bersama putrinya. Ia tahu mungkin kehadiranny