Sarapan yang Berbeda

1400 Kata

Shava membuka mata perlahan meski tidurnya sejak tadi malam terasa nyaman dan hangat. Dan saat ia membuka kedua mata lebar, senyuman kecilnya pun merekah. Ia masih menemukan Raga yang saat ini masih memejamkan mata tertidur di sampingnya. Perlahan tangannya terangkat menyentuh pipi Raga. Dulu setiap ia bangun dan jika mamanya masih tidur, ia akan membangunkannya dengan menepuk-nepuk kecil pipinya. Namun saat ia hendak melakukan hal yang sama dengan membangunkan Raga, ia lebih memilih tetap mengusap wajah papa barunya tersebut dengan hati-hati. Sejak ia kecil ia tak pernah tahu seperti apakah sosok ayah itu. Ia tahu semua anak memiliki ayah, tapi tidak dengannya dan ia bisa mengerti. Karena bukan hanya dirinya, ada salah seorang temannya juga mengatakan bahwa ia juga tak memiliki ayah. Itul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN