Shava mengerjapkan mata saat merasakan tidurnya tak nyaman. Dan saat membuka matanya lebar, yang ia dapati adalah kamar barunya yang hening dengan lampu yang masih menyala. Perlahan Shava bangun menegakkan punggungnya dan mengucek mata. Ia mengedarkan pandangan dan seperti menyadari bahwa waktu masih malam. Entah berapa lama ia tidur, tapi sepertinya hanya sebentar. Dengan hati-hati Shava turun dari ranjang. Kaki kecilnya memijak lantai yang dingin dan langkahnya membawanya menuju pintu. Namun sebelum meraih knop, ia berbalik dan mengarah pandangannya pada bonekanya yang berada di atas meja. Ia pun melangkah mengambil bonekanya dan membawanya dalam pelukan. Setelahnya ia kembali melangkah menuju pintu dan keluar dari kamar. Cklek … Kriet … Shava kembali menutup pintu kemudian berdiri se