Semuanya terjadi begitu cepat. Sri hanya melihat suami dan anaknya saling beradu mulut lalu tiba-tba Legi bangkit berdiri dan sesaat kemudian, suaminya sudah melayang di udara setelah dilempar oleh anak laki-lakinya.
Sri bahkan tak sempat untuk mencegah kekerasan yang dilakukan oleh Jin yang jelas-jelas terjadi di depan matanya. Ketika semuanya sudah berakhir, barulah Sri bisa bereaksi.
“Rajin!!!" teriak Sri.
Jin menoleh ke arah Ibunya dan tersenyum pahit. Dia tahu, bagi seorang wanita yang dibesarkan dengan didikan model kuno seperti Sri, apa pun kesalahan sang Suami, dia diwajibkan untuk menerima dan memaafkannya dengan tangan terbuka.
Itulah sebabnya, Jin tak kaget ketika melihat Bapak dan Ibunya duduk di teras tadi. Ibu tak akan menolak kepulangan Bapak. Tapi Jin? Nanti dulu.
"Ibu
