Jin duduk di kursi teras yang ada di depan rumahnya. Dia melihat ke arah kebun Jeruk menghampar yang mengelilingi rumah keluarganya itu. Ini hari kelima sejak Bapak pergi dan Ibu jatuh pingsan. Jin mungkin tak begitu peduli dengan keadaan Bapaknya, tapi dia kuatir dengan kondisi Ibu. Jin menarik napas panjang. Dia mengingat kembali semua hal yang terjadi sejak dia terbangun ketika tersambar petir 8 bulan yang lalu itu. Jin sebenarnya cukup puas dengan usaha yang telah dia lakukan selama ini. Di kehidupannya yang lalu, Ibu akan meninggal saat Jin berusia 17 tahun, 2 bulan setelah dia naik ke kelas 3 SMA. Kini Jin sudah berusia 16 tahun lebih 9 bulan dan sebentar lagi dia akan naik kelas. Seharusnya, kejadian pahit itu tak akan terulang lagi dan Ibu akan tetap hidup. Tapi... Entah kena