Mungkin juga rasa kesalku saat aku melihat istriku dulu berselingkuh, rasa kesalku saat melihat anakku gemar berpesta pora dan memakai narkoba. Dulu aku selalu berusaha menjadi ayah yang baik dan pemaaf, menahan amarah, mencoba menasihati, dan selalu berusaha mengendalikan diri. Tapi, aku tak sadar jika semua itu justru membuatku merasa hampa. Saat ini, ketika aku mempunyai kesempatan untuk melampiaskannya. Kenapa aku merasa lega? Aku tersenyum ceria sambil menolehkan kepalaku ke sekeliling. Aku melihat anak-anak itu menatapku ketakutan dan sesekali melirik ke arah kepalan tanganku yang masih berlumuran darah. "Ndra, kamu yang nyuruh si Paijo nyeret aku kesini kan?" tanyaku ke arah si Tjandra yang terlihat sedikit panik. "Ndak kok Jin, gue cuma becanda aja, seriusan," jawab si Tjandra