Part 94 - Mahluk itu

1161 Kata

"Mas.." "Hmm," sahut Jin. "Tyas takut," jawab Tyas sambil terisak-isak. Jin tak menjawab. Dia hanya meremas jemari Tyas yang duduk di sebelahnya, tapi itu tak bisa meredakan keresahan Tyas. Gadis itu justru semakin terisak dan menyenderkan tubuhnya ke Jin yang ada di sebelahnya. Ngomong-ngomong, sekarang mereka berdua sedang berada di dalam mobil Jin. Sebulan setelah lulus, Jin memang berniat untuk fokus mengembangkan usaha keluarganya. Selama ini, baik kakek ataupun Legi, setiap kali masa panen hanya akan menunggu para tengkulak datang untuk membeli buah hasil panen mereka. Di lain pihak, mereka juga hanya akan menunggu kiriman pupuk dari penjual datang ke kebun. Jin ingin berubah. Ada berbagai cara untuk menaikkan laba bersih dalam sebuah usaha dan yang tercepat tentu saja dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN