Bab 45

237 Kata

Nino yang berada di ruang istirahat untuk membuat kopi pun beberapa kali menghela nafas. Sampai saat ini ia belum sempat berbicara dengan Andriani, padahal hari ini adalah hari terakhir Andriani bekerja di sana. Alex mengetahui hal itu, karena Andriani mengumumkannya di depan semua orang dan mengajak mereka untuk makan-makan setelah pulang kerja. “Awas tumpah!” ucap seorang wanita memperingati Nino. Nino segera melihat ke gelas yang diisi air panas, tangan Nino langsung melepas gelas tersebut dan membuat gelas itu jatuh ke lantai. Wanita itu segera mengambil tisu dan mengelap tangan Nino yang terkena air panas. “Lain kali saat mengisi air panas ke dalam gelas jangan melamun,” sindir wanita itu. “Ini terlalu dekat,” batin Nino. “Kak Nino deger perkataanku kan?” tanya wanita itu yang ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN