Nino tak berbicara apapun ia hanya menatap Andriani, di lubuk hati Nino ia ingin berbicara dengan Andriani, namun Nino masih ragu-ragu apakah ia bisa menanyakan hal yang ingin ia ketahui. Sedangkan Andriani yang merasa risih dengan tatapan Nino mulai menghela napas dan melihat ke arah Nino. “Apa ada yang ingin Kakak bicarakan?” tanya Andriani sambil berjalam nemuju kursi yang disediakan di sana. “Apa aku boleh menanyakan sesuatu?” Nino balik bertanya setelah memberanikan dirinya. Andriani menganggukkan kepalanya. “Apa aku boleh tahu alasanmu mengundurkan diri?” tanya Nino yang sebenarnya ia sudah tahu jawabannya. “Aku ingin ke luar negeri,” jawab Andriani dengan tegas. “Jadi benar alasanmu mengundurkan diri karena ingin ke luar negeri,” gumam Nino. “Maaf Kak, Kaka bilang apa?” tanya