Sena berjalan di belakang Rayhan memasuki rumah laki-laki itu dengan berdebar. Masih ada rasa takut mengenai kelurga Rayhan sekalipun kekasihnya itu sudah meyakinkannya bahwa semua tidak seperti yang Sena bayangkan. “Tegang banget yang mau ketemu calon mertua.” Goda Rayhan berhasil menciptakan cubitan Sena di pinggangnya. Laki-laki itu mengaduh sambil tertawa geli, menyenangkan sekali akhirnya bisa menggoda Sena lagi seperti dulu. Melihat pipinya yang memerah dan senyumnya yang malu-malu. Rayhan sangat bahagia bahkan hanya untuk hal sederhana ini. “Mamah, Ray pulang.” Teriak Rayhan ceria. Rahma yang sedang di dapur tersenyum senang mendengar suara putra semata wayangnya itu. “Bawain mama calon mantu nih.” Teriak anak itu lagi semakin membuat Rahma tersenyum lebar. Wanita itu kemudian b