Langit di atas jurang itu terlihat berwarna abu-abu, suram, dan seolah mencekam setiap hembusan angin yang menyapu wajah Mira. Dia berdiri di tepi jurang. Tanah di bawah kakinya terasa rapuh dan siap menyeretnya jatuh kapan saja. Deburan ombak yang menghantam bebatuan di bawah sana terdengar samar seperti bisikan maut yang memanggilnya untuk menyerah. Di sekeliling Mira hanya ada hening yang tak terhingga, kecuali suara langkah samar seseorang yang terus memburunya dari belakang. Mira terengah-engah, rasa panik menguasai dirinya. Dia tak tahu siapa yang mengejarnya, tapi sosok itu semakin mendekat, seakan mengepungnya dalam kegelapan yang pekat. Kakinya terasa berat, dan Mira tak sanggup lagi berlari. Napasnya tersengal, pun dengan d4d4nya yang terasa kian sesak. Di hadapannya, jurang itu