"Tidakkkkk!" Teriakku dengan sangat kencang, aku melihat terapi tadi sedang menatapku dengan tatapan aneh. Akhirnya aku mengerti arti dari mimpi yang selama ini aku alami setiap hari. Itu bukan sekedar mimpi tapi itu adalah ingatanku yang sempat hilang. Aku menutup wajahku dengan kedua tangan lalu menangis dengan histeris. "Adara." Suara Mas Setto membuatku langsung membuka kedua tanganku. Aku melihat mas Setto berdiri di samping Senno dengan wajah gusar. Aku berdiri dari sofa tempatku duduk dan dengan sekuat tenaga aku menampar Mas Setto dan juga Senno. "Kalian jahat!" Aku menyambar tas lalu berlari meninggalkan ruangan terapi dengan berurai airmata. Aku akhirnya ingat semua tentang masa laluku. Tentang semua hal termasuk tentang kehamilanku, Olivia itu anakku bukan anak yang dibuang