Part 5 (Sekolah Baru)

878 Kata
"Aku masih mencintaimu. Tapi sikapmu yang membuatku berhenti untuk memperjuangkanmu." *** Keysha melihat keadaan dirinya di depan cermin. Dirinya terlihat cantik dengan rambut cokelat bergelombang dan juga sedikit tambahan lipgoss dibibir tipisnya. Ada sedikit rasa nerveous saat menjadi murid pindahan, namun Keysha langsung melupakannya karena tujuannya ke sekolah untuk belajar dan melupakan semua kenangan buruknya. Keysha mengambil jam tangan di meja riasnya, sampai ketika ia tak sengaja melihat boneka beruang berwarna pink dan juga sebuah foto dirinya dan Valen terpampang jelas disamping jam tangannya. Seketika itu juga Keysha menjadi dejavu, teringat kembali kenangannya bersama Valen.  Flashback on. "Mulai sekarang aku panggil kamu 'Key' ya!" ujar Valen. "Kenapa, Key?" "Karena itu panggilan sayang aku ke kamu. Singkat dan memiliki arti yang sempurna." "Memang artinya apa?" "Dalam bahasa Inggris, Key artinya kunci. Tapi dalam lubuk hatiku, Key artinya kamu adalah kunci untuk membuka hati aku."  Flashback off. Tok... Tok... Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Keysha. "Masuk." kata Keysha. Ceklek. "Kenapa belum berangkat? Udah jam setengah tujuh ini Sha. Nanti kamu telat." tutur Kenan. "ayo berangkat, Papa tunggu di depan." setelahnya Kenan melengos pergi. Tidak mau mengingat luka lama, Keysha mengambil gunting lalu menggunting boneka beruang pemberian Valen sampai koyak tak tersisa. Tidak hanya itu ia juga merobek fotonya dan Valen.  Keysha bertekad akan melupakan semua kenangan tentang Valen, dan dapat hidup dengan tenang di sekolah barunya. Gak ada lagi panggilan 'Key'!  Gue akan lupain semua kenangan tentang lo! *** Keysha memasuki SMA Twilight. Ia harus ke kantor kepala sekolah untuk menanyakan perihal kelasnya. Kenan tidak menemani Keysha karena Keysha yang meminta. Dimana coba kantor kepala sekolah? Mana luas banget nih sekolah udah kayak lapangan golf.  Keysha berniat bertanya kepada murid di SMA itu, hingga Keysha melihat seorang cowok sedang memutar mutarkan ponselnya dengan senyuman di wajahnya.  Entahlah Keysha tidak tahu ia sedang apa. Mungkin dia sedang main t****k. Keysha pun mendekatinya lalu bertanya. "Permisi Kak," "..." Cowok itu masih sibuk memutar mutarkan ponselnya sampai Keysha melongo melihatnya. "Kak, saya mau tanya kantor kepala sekolah dimana ya?" "..." Ganteng boleh tapi jangan b***k lah ya. Merasa dikacangin, Keysha pun akhirnya pergi. Namun cowok itu menarik tangannya, lalu melepaskan earphone yang menyangkut di telinganya. Cowok itu menatap Keysha dari bawah sampai atas dengan mata melotot. Keysha merasa risih ditatap seperti itu. Nikmat mana lagi yang kau dustakan, Xa?  "Maaf, tolong lepas." ujar Keysha dengan wajah jutek. Cowok itu melepaskan tangannya, "Tadi ngomong apa?" "Kantor kepala sekolah dimana?" "Lo maunya dimana? Di hati gue juga ada." racau cowok itu tidak jelas. Keysha menggeleng, cowok di depannya ini sepertinya tidak waras. Dia pun beranjak pergi namun langkahnya harus terhenti ketika ia mendengar suara cowok itu lagi. "Mau gue anterin ke ruang kepala sekolah?" katanya, "ayo ikut gue." Keysha pun mengekor dibelakang cowok itu. Baru satu langkah berjalan cowok itu berhenti, alhasil Keysha menabrak punggung cowok itu. "Bisa jalan yang bener gak?" tanya Keysha sedikit kesal. "Sorry, jalan gue salah, yang bener kayak gini." cowok itu mensejajarkan jaraknya dengan Keysha. Sekarang, ia tepat berada di samping Keysha. "Ayo jalan." katanya. "Gak jadi, makasih!" Keysha langsung melengos pergi begitu saja. Ia paling anti dengan cowok modus seperti cowok yang berada dihadapannya ini. Soal letak kantor kepala sekolah Keysha akan mencarinya sendiri.  *** "Assalamualaikum semuanya!" "Wa'alaikumsalam Bu..." jawab penghuni kelas XI MIPA 1 itu.  "Pagi ini kita kedatangan murid baru, mungkin dari kalian sudah melihatnya tadi pagi sewaktu dia melerai Jesylin. Namanya Keysha Pratiwi pindahan dari Bandung. Silahkan perkenalkan dirimu Keysha." ucap Bu Tuti.  Keysha mengangguk.  "Hai semuanya, kenalin nama gue Keysha Pratiwi ja--" "Udah tahu!" potong siswa bernama Yatno.  "Ya kalau udah tahu yaudah dengerin aja! Ribet amat hidup lo!" sinis Keysha.  "Wisss, cantik-cantik galak njir." "Lanjut," kata Bu Tuti.  "Nama gue Keysha Pratiwi, kalian bisa manggil gue Keysha tapi jangan manggil gue "Key" karena itu merubah nama gue, tahu kan apa itu "Key" ?" "Kunci?" tebak Helma.  "Ya, bener! Gue gak suka dipanggil kunci, yakali nama gue bagus dipanggil kunci kan gak enak di denger," Mendengar itu sebagian murid ada yang tertawa kecil maupun diam menyimak perkataan Keysha.  "Asal sekolah gue di SMA Dharma Sakti, Bandung. Gue pindah ke Jakarta karena ikut Papa pindah tugas. Semoga dengan hadirnya gue disini, kalian dapat berteman baik dengan gue ya." tutur Keysha tersenyum sembari menggaruk rambutnya yang tak gatal. Yes, doi nambah." "Boleh minta Nomor Wa nya nggak?" celetuk Yatno.  "MAU NOMOR WA NYA DONG, BIAR BISA VC-AN!" pekik Ryan--teman sebangku Yatno.  "Boleh, nanti pas istirahat ya. Tapi untuk lo yang tadi motong pembicaraan gue, sorry nggak gue kasih." "Loh kenapa?" Yatno tak terima.  "Karena lo udah motong pembicaraan gue tadi. Sadar lo?" "Kan becanda Key!" "Nama gue Keysha bukan Key!" "Sama aja!" "Beda arti!" "Sudah-sudah, Keysha sekarang kamu boleh duduk di kursi kosong samping Pleura." Bu Tuti menunjuk kursi kosong yang tersedia.  Keysha mengangguk lalu duduk di kursi yang Bu Tuti tunjuk.  *** Bel pulang sekolah telah berbunyi. Pulangnya Keysha berniat berkunjung ke rumah Pleura—teman sebangkunya.  Sekarang, Keysha sedang bersama Pleura di depan gerbang sekolah menunggu pacar teman barunya itu. Keysha dengar, Pleura tinggal serumah dengan pacarnya karena ia tidak memiliki rumah. Keysha melihat dua orang cowok, menghampirinya. Dia adalah Alex, pacar Pleura. Sedangkan disampingnya ada cowok aneh yang ditemuinya tadi pagi. Ngapain coba tuh orang kesini? Rutuk Keysha. Cowok itu memperhatikan Keysha tanpa berkedip. "Apa liat-liat?" ketus Keysha. "Siapa yang liat-liat? Geer lo." elaknya. "Yuk pulang keburu sore." ajak Pleura.  "Kak Alex, ini temen aku mau ikut ke rumah. Gak apa-apa ya?" kata Pleura, Alex mengangguk.  Alex memberikan kunci motornya pada cowok itu, "Rexa, lo bawa motor gue, gue naik taksi sama Pleura."  Oh, namanya Rexa? "Wokeh."  Setelah itu Alex dan Pleura pergi melesat jauh.  Keysha yang melihatnya sontak kebingungan.  "Eh, guenya gimana dong?" Keysha bingung sendiri. Ditatapnya punggung Alex dan Pleura yang sudah menjauh.  "Lo naik motor bareng gue." tanpa aba-aba Rexa menarik tangan Keysha. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN