"Ahhhh, se-sesak." ringis Keysha sembari memegang dadanya. "Sabar ya, Sha. Bentar lagi sampai kok," ucap Pleura menenangkan Keysha, "Kak Rafli tolong cepetin mobilnya! Kasihan Keysha." "Iya, ini udah ngebut." jawab Rafli. Ia menambahkan kecepatan mobilnya hingga 100 km/jam. Mobil Rafli memasuki area rumah sakit. Rafli memarkirkan mobilnya cepat-cepat, tak mau sesuatu terjadi kepada Keysha. Rafli membuka pintu mobilnya, membopong Keysha yang sudah lemas, tidak bisa bangkit. Secepat kilat Rafli segera membawa Keysha menuju UGD. "Tenang, ya, Sha. Gue ada di sini untuk lo." *** Rafli dan Pleura duduk di kursi tunggu. Menunggu dokter keluar dari balik pintu UGD. Perasaan Rafli berkecamuk hebat. Khawatir dan cemas bercampur menjadi satu dalam dirinya. Tak pernah terpikirkan bahwa perd

