Dokter Dewi mengajakku berkeliling bersama Ustadzah Azizah. Mereka berdua menceritakan kenangan tentang kejadian lucu di saat mereka menjadi penghuni asrama. Aku mendengarkan sambil ikut membayangkan peristiwa demi peristiwa yang mereka ceritakan. Dari apa yang kudengar, ternyata banyak kenangan indah yang terpatri di pikiran mereka. Ustadzah Azizah dan Dokter Dewi sangat menikmati bersekolah di sini. Mereka juga sangat bahagia tinggal bersama banyak teman di asrama. "Endit kenapa melamun? Duduk di sana, yuk!" Ustadzah Azizah menyadarkanku dari lamunan. Aku mengikuti arah telunjuk tangan kanannya. Dia mengajakku duduk di kursi taman yang terbuat dari kayu berwarna cokelat. Dia menepuk kursi, memberiku isyarat untuk duduk di situ. Aku mengangguk dan segera duduk. Di sebelah kiriku Dokte