PELAYAT

415 Kata

Sepanjang perjalanan menuju Desa Sungai Ampar, aku tidur di pangkuan Ustadzah Azizah. Kakek dan Nenek telah tidur terlebih dahulu. Mereka saling bersandar. Ustadzah Azizah baru membangunkanku saat sudah dekat. Aku segera duduk dan melihat pohon Beringin kecil di kejauhan. Semakin lama semakin membesar hingga akhirnya motor air yang kami mendekat ke steher. Nenek dan Kakek sudah terlebih dahulu terjaga sebelum aku dibangunkan tadi. Mereka tampak lebih segar setelah tidur di sini. Aku tersenyum sambil menggeser dudukku mendekat. "Ayo, kita turun, Nek, Kek!" "Biar saya bantu membawakan tas Bapak dan Ibu." Ustadzah Azizah tak menunggu jawaban, segera mengangkat travel bag berwarna hitam di dekat Kakek. "Terima kasih, Nak." Kakek membiarkan Ustadzah membantunya. Aku segera menggandeng t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN