Aku menarik kembali selimut. Suasana hujan dan bunyi gemuruh halilintar. Membuat malam ini terasa semakin mencekam. Kulirik ke arah teman-teman yang masih tertidur lelap. Bisa-bisanya mereka tak terganggu dengan suara dan kilatan petir yang menyambar. Tak ada satu pun dari mereka yang menggeliat. "Aduh, malah kebelet pipis!" Aku bingung. Hendak menuju toilet tapi aku takut. Di asrama ini tidak seperti di rumah Kakek dan Nenek. Toilet ada di dalam kamar. Melainkan seperti di rumah dinas Bunda. Aku perlu berjalan ke luar kamar. Hanya saja kebetulan kamar yang kutempati ini adalah yang terdekat dengan toilet. Akan tetapi, tetap saja aku takut untuk berjalan sendirian menuju toilet. Nyaliku ciut mendengar suara gemuruh yang menggelegar. Aku bingung apa yang harus kulakukan. Aku membaca