Damien duduk di kursi sebelah tempat tidur Luca, mencoba terlihat santai meski setiap kali ia bertukar pandang dengan bocah itu, ia merasa sedang diintai oleh hewan buas. Luca, dengan wajah polos dan senyum manisnya, terus memanggil Damien dengan sebutan "ayah," sesuatu yang membuat hati Damien berbunga-bunga setiap kali mendengarnya. Namun, lebih dari itu, ada sesuatu yang jauh lebih mengerikan di ruangan ini—tatapan Chiara. Dari sofa di belakang Damien, Chiara duduk dengan kaki bersilang, mata tajamnya seperti pisau yang terus menusuk punggung Damien. Setiap kali ia mendengar Luca memanggil Damien "ayah," rahangnya mengeras, dan matanya semakin menyipit penuh kemarahan. Tapi Damien, pura-pura tak sadar akan tatapan mengancam itu, terus menemani sang putra bercakap-cakap. "Jadi, kamu pu

