Chiara tersenyum tipis, lalu berkata dengan sopan, “Boleh aku pamit sebentar untuk memasukkan koperku ke dalam flat, Bibi?” Carol mengangguk penuh pengertian, senyum lembutnya tak luntur. “Tentu saja, Nak. Bibi tunggu di sini.” Dengan langkah cepat, Chiara kembali ke flatnya, memasukkan koper yang ia bawa ke dalam kamar dan memastikan pintu terkunci. Kemudian, ia bergegas kembali, menghampiri Carol yang berdiri sabar di depan pintu. “Sudah beres?” tanya Carol saat Chiara kembali menghampirinya. “Iya, Bibi,” jawab Chiara singkat. Carol lalu mempersilakan Chiara masuk ke dalam flatnya. Begitu melangkahkan kaki ke dalam, Chiara terkejut melihat flat yang ternyata memiliki ukuran yang sama dengan flat miliknya, namun sangat berbeda dari segi suasana. Flat Carol dipenuhi perabotan dari bra

