Dia lalu bergumam pelan, “Baiklah, aku hanya perlu menjaga jarak agar tidak kena pukul. Setelah Tyler selesai, dia yang akan—” “Duak!” Suara benturan keras memecah ketenangan, diikuti dengan jeritan yang membuat Damien tersentak. Begitu menoleh, dia melihat Tyler sudah terbaring di aspal, dengan Max mengunci lengan kirinya erat-erat. “Ack! Ampun! Ampun!” erang Tyler sambil menepuk-nepuk aspal, tanda bahwa dia menyerah. “Fu… f**k!” Damien bergumam, wajahnya mendadak pucat, sadar jika rencana mereka telah gagal total. Austin tersenyum licik, melipat kedua tangannya di depan d**a. “Jadi… apa yang akan kamu lakukan sekarang?” Tanpa berpikir panjang, Damien menoleh cepat, lalu mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. “Aku menyerah! Menyerah okey!” serunya, penuh keputusasaan. Austin la

