Dian pun sudah berada di meja makan dan melihat apa yang sedang di lakukan oleh Resti saat ini. "Kau bisa masak itu?" tanya Dian. "Hem, tentu saja. Kenapa?" "Tidak apa-apa. Apakah rasanya enak?" "Kalau tidak enak kamu harus tetap makan!" ucap Resti yang merasa kesal dengan pertanyaan Dian yang seperti itu, padahal ia sangat berharap Dian memuji dirinya namun, ternyata di luar dugaannya. "Sepertinya aku sudah salah bicara," gumam Dian dalam hatinya. "Hem, tentu saja aku akan tetap memakannya. Apa lagi jika itu dimasak oleh orang yang sepesial," jelas Dian yang berusaha merayu Resti, ia melihat wajah gadis itu sudah mulai cemberut menatap dirinya, sehingga Dian menjadi takut jika Resti pergi karena omongannya yang tidak ia sengaja ucap barusan. "Oh!" sahut Resti dengan cuek. Mendenga