Manda sudah memakai lingerie yang diinginkan oleh Brian barusan. Namun, dirinya malah berbaring kembali di atas kasur karena ia masih kebingungan harus pergi atau tidak. Ia akui dirinya memang sudah memaafkan laki-laki itu, hanya saja ia belum siap untuk menemui Brian mengunakan pakain yang kekurangan bahan itu. Sedangkan Brian ia hanya bisa menatap langit-langit kamarnya. Ia sudah tidak sabar lagi menunggu kedatangan gadis itu untuk masuk kedalam kamarnya dan melakukan permainan panas yang mengairahkan itu. "Kenapa gadis itu lama sekali? Apa mungkin ... dia tidak ingin memaafkan ku?" Brian pun semakin merasa gelisah. Tubuhnya terasa sangat gerah dan kepanasan layaknya sehabis berlari dengan jarak yang cukup jauh. Padahal di dalam kamarnya sudah full AC saat ini. "Apa aku harus ke kamar