Wajah khawatir itu seketika sirna dan terganti dengan ekspresi datar, Ken menatap Shaila yang masih begitu teguh menantangnya. "Apa yang membuat kamu berani berkata seperti itu?" Setelah Ken selama berhari-hari terus memikul pekerjaan yang melelahkan, lalu kemarin ia mencari-cari Shaila seperti orang tidak waras. Sekarang Ken mendapati Shaila yang terbaring sakit dan ingin berpisah dengannya. Tangannya terulur menjepit dagu Shaila dan mendekatkan wajah ini mereka. "Apa yang salah sekarang, setelah kemarin kamu menikmati hubungan kita?" Shaila menahan rasa sesak dalam dadanya, melihat manik mata Ken yang selalu membuatnya berdebar. "Kita tidak saling mencintai dan alasan itu lebih dari cukup." "Aku mencintaimu." Shaila sangat terkejut dengan apa yang ia dengar, belum lagi wajah serius Ke