Bab 40

804 Kata

Kaia membuka email yang dimaksud sambil membaca cepat, meskipun hatinya masih terasa kesal dengan sikap Bara yang tiba-tiba galak. Bara, yang duduk di kursi belakang mobil, sibuk dengan iPad-nya, wajahnya datar seperti biasa. Ia seolah tak peduli dengan suasana tegang yang tercipta. "Bli Gede, maaf ya, tadi kita lagi ngobrol malah dipotong," ujar Kaia sambil tersenyum tipis ke arah sopir. Gede, pria Bali paruh baya yang menjadi sopir mereka, tersenyum sopan melalui kaca spion. "Tidak apa-apa, Nona. Saya mengerti." Namun, senyum itu langsung menghilang ketika suara Bara terdengar dari belakang. Nadanya rendah, tetapi tegas. "Kaia, jangan banyak ngobrol. Fokus kerja." Kaia menoleh ke belakang dengan alis terangkat, menatap Bara dengan tatapan tajam. "Aku ngobrol dikit aja langsung ditegu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN