55. PERMINTAAN LIZZY KEPADA IBUNYA

1491 Kata

Lizzy tengah duduk dalam kegelisahan. Kepalanya terus mendongak ke arah pintu masuk sebuah kafe, seakan tidak sadar menunggu kedatangan seseorang. Beberapa kali matanya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan, atau bahkan ada pada ponselnya. Waktu seakan berjalan lambat. Menunggu adalah sebuah pekerjaan yang sangat tidak ia sukai. Seakan membuatnya frustrasi dalam diam. “Kenapa lama sekali,” gerutunya tidak sabar. Beberapa menit setelah Lizzy menggerutu, kedua matanya menangkap kedatangan seseorang. Wajah Lizzy mendadak cerah. Menyunggingkan senyum selebar mungkin. Tanpa ragu ia memberi salam pada ibunya – Laila. “Ma, apa kabar?” Laila membalas pelukan Lizzy. “Baik, Zy. Sepertinya kamu juga baik-baik saja.” Lizzy mengangguk. “Silakan duduk, Ma.” “Sudah lama menunggu?” “Baru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN