Elino berjalan lemah menyusuri lorong rumah sakit, matanya tampak sayu dan sisi lemahnya tampak begitu ketara. Elino menatap wajah garang mertuanya pasrah. Elino yakin sebentar lagi kedua mertuanya akan menghajarnya habis-habisan. Aldo ada diantara mereka, dan Elino tahu Aldo sudah bicara semuanya pada kedua orang tua Bianca, tentu saja hal-hal negatifnya. "P-pah."panggil Elino gemetaran. Wajah papah Bianca begitu merah tanda bahwa beliau marah besar. "Menantu kurang ajar kamu ya!" seru papah Bianca mengamuk, dan mencengkram krah kemeja Elino erat-erat. "Kamu sudah buat anakku jadi seperti ini!! Akan aku buat peritungan dengan orangtuamu!!! Kamu... Laki-laki pembunuh cucuku!! Laki-laki penghancur hidup putriku!!! Kau harus mati!! Harus!!"teriak papah Bianca keras, dan meninju w